Kamar Mandi di Atas Ruang

Minggu, 29 Desember 2002




Beberapa saat yang lalu saya membaca dari sebuah buku Feng Shui, entah buku apa saya lupa. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa bila di atas ruang tamu terdapat kamar mandi, maka kariernya akan turun mendadak.

Baru-baru ini saya memperhatikan rumah saya dengan lebih teliti lagi, ternyata setelah saya lihat seksama, kamar mandi atas saya terletak di atas ruang makan. Apakah ada pengaruhnya? Tolong dijelaskan, mengapa pengaruh itu terjadi, karena kami sekeluarga merasa takut, dan bagaimana mengatasinya?


Victor
Jelambar, Jakarta Barat



Pada bangunan rumah bertingkat peletakkan kamar mandi/WC memang menjadi masalah bangunan secara desain, struktur dan feng shui. Di mana permasalahannya?

Mari kita lihat masing-masing aspek secara teliti dan seksama. Secara desain, keberadaan kamar mandi (KM) akan kurang dapat menambah nilai estetik dari bangunan karena KM sifatnya adalah area servis tapi sering dipergunakan. Desain KM hanya bisa diolah secara interior penataan ruang dalamnya saja (dengan keramik dan perabot lainnya), sedangkan secara bangunan keberadaan KM harus mendapat udara bebas supaya tidak lembab, akibatnya jika KM terletak di bagian depan rumah ada lubang hawa yang terlihat sehingga membuat tampak bangunan kurang artistik.

Secara struktur KM/WC ini adalah ruang yang perlu diperhatikan strukturnya karena rawan dengan keberadaan pipa-pipa buangan air bersih, kotoran, air kotor. Perletakkan KM/WC di lantai dua haruslah benar secara struktur saluran buangan. Karena bila pipa tersebut bocor, maka akan mengakibatkan ruang di bawahnya terganggu kondisinya.

Secara feng shui keberadaan KM/WC akan menghasilkan energi buruk dan kotor bagi penghuninya, karena itu sebaiknya KM dan WC tidak diletakkan di area yang sering digunakan penghuni untuk beraktivitas atau ruang yang butuh energi bersih bagi Penghuni. Keberadaan KM/WC di lantai dua sebaiknya di bawah KM/WC tersebut adalah ruang yang sifatnya juga menghasilnya energi kotor atau tidak butuh energi bersih.

KM/WC di lantai dua tidak boleh terletak di atas ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang doa, dan juga tidak boleh terletak di atas kompor dapur. Mengapa secara feng shui KM/WC akan menghasilkan energi kotor, sedangkan ruang seperti ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, ruang doa, adalah ruang yang butuh energi bersih.

Bila ruang yang seharusnya diisi oleh energi bersih tapi yang ada adalah energi kotor, maka penghuninya akan mendapatkan energi kotor bila sering berada di ruang tersebut. Dampak selanjutnya bila energi tubuh penghuni tersebut lemah, terkena energi kotor akan sakit dan tidak bisa beraktivitas maksimal, akhirnya kemakmuran dari hasil kerja juga tidak maksimal.

Dampak lain yang mungkin terjadi adalah suasana keluarga yang akan menjadi kotor dan kacau, penuh dengan masalah dan akhirnya tidak dapat beraktivitas/bekerja baik sehingga hasil kerja juga kurang baik.

Bila KM terletak di atas kompor (sumber energi bersih dari Keluarga) maka hasilnya seperti halnya ruang di atas. Tubuh  penghuni rumah akan dipenuhi energi kotor, sehingga penghuni tidak dapat beraktivitas maksimal dan kemakmuran terhambat.

Saran bila kondisi tersebut terjadi, maka sebaiknya WC dipindahkan lokasinya supaya tidak terletak di atas ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang doa, dan juga tidak boleh terletas di atas kompor dapur. Atau sebaliknya ruang di bawah WC berubah fungsi menjadi ruang yang tidak sering digunakan.

Bila semua kondisi tidak memungkinkan perubahaan ruang, maka sebaiknya ruang di bawah WC jangan digunakan, atau saluran pembuangan WC (air bersih, air kotor, dan kotoran) diperhatikan dalam kondisi baik dan tidak bocor, dan susah perbaiki apabila rusak.

Kamar Mandi di Dalam Ruang Tidur

Minggu, 17 November 2002




Di era modern seperti sekarang ini, manusia ingin melakukan segala sesuatu dengan mudah. Bahkan, jika mungkin, mereka dapat melakukan aktivitas secara efektif tanpa harus bersusah payah mengeluarkan tenaga atau energi. Akibatnya sering menimbulkan dampak negatif yang kurang dipikirkan. Misalnya, manusia harus mengorbankan kenyamanannya atau ketenangannya untuk beristirahat atau bersantai.

Begitu pula dengan perencanaan bangunan, khususnya rumah tinggal. Seperti telah kita ketahui, manusia hidup di rumah minimum selama delapan jam sehari. Secara khusus, aktivitas yang dilakukannya selama delapan jam tersebut adalah tidur atau istirahat. Artinya, minimum 1/3 bagian dalam sehari manusia menyerap energi di rumahnya. Apalagi bagi yang juga meggunakan rumahnya sebagai tempat kerjanya, jadi hampir seluruh hari berada di rumah. Itulah sebabnya rumah perlu ditata ruangnya secara feng shui, supaya dapat memberikan energi baik terhadap penghuninya.

Seperti telah dideskripsikan pada awal rubik ini bahwa prinsip feng shui adalah mengatur keseimbangan energi di sekitar tempat manusia beraktivitas. Bangunan tempat paling lama manusia menggunakan untuk hidup adalah rumah. Jadi, feng shui rumah tinggal perlu ditata supaya dapat memberikan energi baik, sehingga manusia yang tinggal sehat, dapat beraktivitas maksimal dan akhirnya mendatangkan kemakmuran. Selain rumah tinggal, bangunan yang perlu ditata adalah kantor atau tempat bekerja.

Ruang tidur adalah bagian yang penting ditata secara feng shui bagi penghuninya atau pengguna ruang. Ruang tidur adalah tempat beristirahat setelah bekerja, di ruang inilah manusia memulihkan energinya.

Setelah bekerja, manusia cenderung lelah dan ingin dengan mudah dapat melakukan aktivitasnya di rumah tanpa mengeluarkan energi terlalu banyak. Fakta yang sering kita jumpai, karena kemudahan yang diinginkan manusia dalam melakukan aktivitas akhirnya ruang tidur pun menjadi ruang berbagai aktivitas santai. Misalnya menonton TV, membaca, atau bermain game, dan dilengkapi dengan fasilitas service seperti adanya kamar mandi (KM).

Keberadaan KM dalam ruang tidur perlu diatur supaya baik secara energi bagi pengguna ruang tidur. Energi yang dihasilkan oleh KM adalah energi kotor, sedangkan manusia pada saat tidur membutuhkan energi tenang (yin) dan bersih untuk memulihkan kekuatan, sehingga esok hari dapat beraktivitas kembali.

KM diposisikan dalam ruang tidur agar bila pada saat malam hari ingin melakukan aktivitas buang air menjadi mudah. Tapi yang sering lupa diperhatikan adalah air buangan dari KM bila tersumbat dapat menimbulkan energi kotor yang dampaknya kurang baik.

Jadi, yang perlu diperhatikan adalah apakah saluran buangan air kotor dan kotoran sudah baik, sehingga tidak tersumbat. Hal ini juga terkait dengan posisi septic tank dari KM jangan sampai terlalu terbelit salurannya.

Lalu, sebaiknya posisi pintu KM tidak langsung menghadap ke ranjang atau terlihat dari tempat tidur. Akan lebih baik bila KM dan ruang tidur terlihat terpisah dengann diberi batas seperti lemari untuk pakaian, atau jadikan ruang ganti (wardrobe) dan KM menjadi satu kesatuan area servis.


Berikut ini adalah desain yang dapat digunakan untuk posisi KM dalam ruang tidur:




Kamar Tidur di Atas Dapur

Minggu, 12 Januari 2003




Saya memiliki rumah dua lantai. Setelah saya amati lebih seksama, ternyata keberadaan kamar tidur anak kedua saya terletak di atas dapur. Saya pernah membaca buku Feng Shui, sebaiknya posisi dapur jangan terletak di bawa kamar tidur, penghuninya akan sakit-sakitan. Saya bingung dan takut, karena rumah saya sempit. Adakah solusi untuk mengatasi kondisi tersebut secara Feng Shui? Terima kasih atas perhatiannya.

Damayanti
Jakarta Pusat


Memang benar posisi dapur dalam rumah bertingkat dua memang perlu mendapat perhatian, baik itu secara Feng Shui maupun struktur bangunan, seperti halnya artikel minggu lalu.

Secara struktur bangunan, masalah dapur perlu diperhatikan terkait dengan masalah pengudaraan atau penghawaan. Karena aktivitas yang terjadi di dapur adalah aktivitas memasak makanan yang akan menimbulkan dampak panas (memasak) serta bau makanan atau asap dari pembakaran (dampak aktivitas memasak). Perlu diperhatikan ruang dapur dalam bangunan bertingkat, supaya udara dapur dapat langsung keluar dan tidak terhambat oleh ruang apapun juga, serta sebaiknya dapur terletak dekat area terbuka. Karena apabila pembuangan asap dapur tidak lancar, maka akan menimbulkan dampak pengudaraan dapur jadi tidak sehat, ruang dapur jadi cepat kotor akibat asap yang tidak dapat langsung keluar.




Secara Feng Shui, dapur memang tempat mengolah energi bagi penghuni, tapi juga dapur merupakan area yang  menghasilkan energi kotor (secara arsitektur area servis). Selain energi kotor yang terekam di dapur, ada juga energi api yang sifatnya membakar serta menimbulkan energi panas. Karena itu sebaiknya dalam rumah bertingkat 2, secara feng shui sebaiknya ruang di atas dapur adalah bukan ruang yang sering digunakan untuk aktivitas lama bagi penghuni seperti kamar tidur, ruang keluarga, ruang belajar, ruang kerja, ruang sembahyang, dll. Ruang yang masih mungkin terletak di atas dapur adalah gudang dan teras atau dak jemur.

Cara perbaikan feng shui yang paling sederhana adalah menukar fungsi ruang di atas dapur tersebut. Bila memungkinkan menjadi ruang yang tidak sering digunakan (digunakan hanya sesekali atau tidak tiap hari, bila mungkin sebaiknya menjadi gudang).


Bila tidak memungkinkan, maka perhatikan posisi kompor serta bak cuci. Sebaiknya posisinya tidak tepat berada di bawah ranjang atau meja belajar, di bawah lemari atau lantai kamar akan lebih baik. Jadi, bila posisi kompor atau bak cuci tepat di bawah ranjang, pindahkan posisi kompor atau bak cuci bila mungkin atau kalau memindahkan formasi kamar dapat dilakukan dengan posisi ranjang yang juga masih baik ubah formasi furniture kamar.


Manfaat Feng Shui

Minggu, 1 September 2002




Sampai sekarang masih banyak orang yang memandang feng shui (feng/shui = angin;shui/ - sway = air) sebagai hal yang berbau mistik, ramalan, dan bahkan berhubungan dengan takdir manusia. Persepsi ini boleh jadi berakar dari ketidakjelasan menarik pengertian dasar feng shui dan juga memandang feng shui secara parsial.

Sebaiknya kita melihat feng shui secara holistik, yaitu sebagai ilmu pengetahuan, tradisi (budaya), naluri atau intuisi, dan seni.

 Kita tahu, seperti juga manusia, lingkungan tempat kita hidup ini juga memiliki energi. Energi membuat alam semesta bergerak dan makhluk hidup berkembang. Tanpa energi, alam semesta dan kehidupan akan berhenti.

Nah, peran feng shui adalah menganalisa berdasarkan konsep aliran energi di sekitar manusia atau chi (nafas kosmis alam). Karena itu pada dasarnya feng shui mengajarkan pada manusia agar hidup harmonis dengan energi lingkungan sekitarnya. Feng shui menganjurkan kita agar dapat memanfaatkan energi alam secara maksimal dan tepat, agar bisa saling mendukung. Feng shui ibarat seseorang yang akan menggunakan radio di suatu ruangan. Gelombang radio akan disesuaikan sehingga suara dari radio itu akan jernih dan gangguan suara/gelombang yang tidak berguna dikecilkan atau dinetralisir.

Energi tidak bisa kita lihat tapi bisa kita rasakan wujudnya. Contoh, mengapa manusia cenderung lebih romantis pada saat bulan purnama? Saat bulan purnama, air laut menjadi pasang. Ini terjadi saat energi gravitasi (energi bulan) bulan terhadap bumi sangat besar. Manusia, yang 60-70 persen dari tubuhnya terbuat dari air, akan merasa aman, nyaman saat bulan purnama, sehingga memberi dampak psikis. Dia bisa bersikap lebih ‘manis’ atau romantis.

***

Lalu, apakah salah jika kita memanfaatkan energi untuk meningkatkan kemakmuran manusia? Sewaktu kita berada di tepi laut pada malam hari, kita akan membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh. Apakah kita salah memanfaatkan energi dari api unggun demi kemakmuran kehidupan?

Begitu pula jika—katakanlah—ada 2 toko pakaian yang bersebelahan lokasi. Toko yang pertama menggunakan cahaya lampu terang, sedangkan toko yang kedua mempunyai lampu yang agak redup sehingga terkesan gelap atau remang-remang. Boleh dibilang pengunjung akan lebih tertarik untuk masuk ke toko yang pertama. Mengapa? Karena cahaya lampu memberikan energi yang dapat menggairahkan aktivitas manusia. Apakah itu juga tindakan yang salah?



Hanya saja jangan lantas berharap bahwa dengan mengaplikasikan feng shui seseorang dapat menjadi kaya. Yang benar, feng shui dapat meningkatkan ‘kemakmuran’ seseorang yang menggunakannya secara benar.

Pengertian ‘kemakmuran’ di sini bukan melulu berkaitan dengan kesehatan, jiwa yang tenang . dan tentram, hubungan keluarga dan percintaan yang harmonis, serta perkembangan pribadi yang signifikan.

Tingkat ‘kemakmuran’ itu sendiri berbeda-beda pada setiap orang, dan ini pada akhirnya kembali pada Tuhan YME. Anda tak bisa jadi konglomerat kalau ditakdirkan tak jadi konglomerat. Tapi jika kita diperbolehkanNya mendapat harta berlimpah, feng shui bisa membantu untuk mengoptimalkan potensi yang kita miliki.


Jadi, sekali lagi, sekalipun energi adalah kasat mata, feng shui bukanlah sesuatu yang mistis. Feng shui juga bukan agama dan tak ada hubungannya dengan agama. Karena feng shui hanyalah cara pengaturan energi lingkungan agar dapat mendukung energi manusia secara tepat.*** 

Penataan Ruang Kerja Secara Feng Shui

Minggu, 22 Desember 2002





Pada artikel beberapa waktu yang lalu, telah dijabarkan bahwa Rumah Tinggal perlu diperhatikan penataan secara Feng Shui supaya baik, karena manusia berada di Rumah Tinggal tersebut selama delapan jam sehari minimal untuk tidur, karena itu secara spesifik perlu diperhatikan penataan Ruang Tidur.

Pada era modern sekarang ini, aktivitas manusia juga banyak terjadi di kantor. Pada umumnya kebijakan perusahaan mengatur para karyawannya bekerja selama 6-8 jam. Pada saat seseorang bekerja, maka orang tersebut harus mengeluarkan tenaga atau energi. Maka ruang kerja pun sebaiknya ditata secara feng shui, sehingga manusia yang menggunakan ruang tersebut menjadi seimbang energinya.

Bila energi seseorang seimbang–dalam arti tidak lebih dan tidak kurang atau tidak terlalu kuat atau terlalu lemah—maka orang tersebut membuahkan hasil yang maksimal. Bila hasil kerja maksimal maka hasilnya dapat mendatangkan rezeki atau kemakmuran.

Bagaimanakah ruang kerja yang baik secara feng shui? Bagaimana pengaturan perabot yang baik?


Pengaturan Meja dan Kursi Kerja Terhadap Bukaan Jendela
Sebaiknya posisi duduk seseorang tidak memberlakangi jendela ruang kerja. Mengapa? Karena bila seseorang duduk dan pada bidang bagian belakang terdapat jendela, maka energi manusia yang beraktivitas tersebut akan terkuras (membuat seseorang mengeluarkan tenaga atau energi ekstra). Akhirnya bila seseorang energinya lemah maka dapat mengakibatkan energinya terkuras dan pada akhirnya sakit. Karena sakit, maka pekerjaan serta karier akan sedikit terhambat.


Bila kondisi ruang tidak memungkinkan perubahan karena keterbatasan ruang, maka solusinya pada saat bekerja, jendela harus ditutup dengan bidang yang masif (tertutup rapat). Misalnya dengan menghadirkan tirai yang tebal. Kalau memungkinkan, geser posisi kursi sehingga tidak tepat berada di depan jendela.


Pengaturan Meja dan Kursi Kerja terhadap Pintu
Pengaturan meja kerja dan kursi kerja terhadap pintu juga penting diperhatikan supaya tidak terkena energi negatif yang dapat mengganggu aktivitas kerja. Hindari posisi meja kerja dan kursi kerja langsung lurus di depan pintu.

Pintu Dapur Menghadap ke Jalan

Minggu, 08 Desember 2002




Saya memiliki rumah sederhana seperti layaknya rumah-rumah BTN pada umumnya. Karena luas lahan terbatas dan developer rupanya ingin memisahkan area servis dengan area pribadi, maka pintu samping/pintu dapur diletakkan pada posisi yang langsung menghadap ke jalan. Sementara pintu utama justru menghadap ke tembok pembatas rumah (gambar terlampir)

Beberapa teman mengatakan posisi kedua pintu rumah saya itu tidak baik, karena rezeki yang “masuk” akan langsung ke dapur. Artinya tidak jadi apa-apa; hanya habis untuk perut saja.

Saya ingin tahu, bagaimana penilaian mengenai pintu rumah saya itu dari sudut pandang feng shui? Kalau ternyata tidak baik, bagaimana mengatasinya?

Ny Rose

Bogor Utara


Dalam feng shui, pintu utama bangunan merupakan mulut utama energi. Karena itu mulut energi utama tentu saja harus terletak pada posisi yang baik dan benar.

Kalau dianalogikan tubuh manusia, pintu energi utama bangunan adalah mulut kita, tempat masuknya makanan sebagai sumber tenaga. Apabila makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak melalui mulut, makanan tersebut tidak akan menghidupi tubuh; atau kita tengah berada dalam kondisi darurat.

Demikian juga dengan mulut utama atau pintu utama bangunan. Apabila energi yang masuk ternyata tidak melalui pintu utama, maka tentunya energi tersebut tidak akan berfungsi bagi penghuni rumah. Karena itu, idealnya pintu utama bangunan sejajar dengan jalan. Bila ternyata pintu dapur justru yang sejajar dengan jalan, apalagi pintu tersebut begitu aktif digunakan, maka pintu itulah menjadi pintu utama energi.

Secara feng shui hal itu kurang baik. Energi yang seharusnya masuk dan mengisi ruang-ruang yang ada di dalam rumah justru lebih banyak mengalir ke dapur. Dapur itu sendiri merupakan areal aktivitas energi kotor yang sifatnya membakar.

Cara mengatasinya, sebaiknya aktivitas ke luar-masuk rumah melalui pintu utama ditingkatkan, sementara aktivitas melalui pintu dapur dikurangi seminimal mungkin. Hingga tamu mengetahui bahwa itulah pintu utama.



Untuk memisahkan area servis dengan area pribadi, sebaiknya posisi pintu dapur diubah menghadap tembok pembatas dengan menghadirkan sedikit foyer kecil. Posisi pintu utama pun sebaiknya diubah hingga langsung menghadap jalan. Ini agar energi yang masuk ke dalam rumah dapat mengisi ruang-ruang, sehingga bisa dimanfaatkan oleh penghuni untuk beraktivitas.

Dengan perubahan posisi pintu dapur dan pintu utama, tamu tentu saja akan mudah menemukan pintu utama. Kalau kemudian tetap terlihat ada dua pintu yang sejajar, maka pintu yang paling sering digunakan untuk ke luar-masuklah yang merupakan pintu utama.