Manfaat Feng Shui

Minggu, 1 September 2002




Sampai sekarang masih banyak orang yang memandang feng shui (feng/shui = angin;shui/ - sway = air) sebagai hal yang berbau mistik, ramalan, dan bahkan berhubungan dengan takdir manusia. Persepsi ini boleh jadi berakar dari ketidakjelasan menarik pengertian dasar feng shui dan juga memandang feng shui secara parsial.

Sebaiknya kita melihat feng shui secara holistik, yaitu sebagai ilmu pengetahuan, tradisi (budaya), naluri atau intuisi, dan seni.

 Kita tahu, seperti juga manusia, lingkungan tempat kita hidup ini juga memiliki energi. Energi membuat alam semesta bergerak dan makhluk hidup berkembang. Tanpa energi, alam semesta dan kehidupan akan berhenti.

Nah, peran feng shui adalah menganalisa berdasarkan konsep aliran energi di sekitar manusia atau chi (nafas kosmis alam). Karena itu pada dasarnya feng shui mengajarkan pada manusia agar hidup harmonis dengan energi lingkungan sekitarnya. Feng shui menganjurkan kita agar dapat memanfaatkan energi alam secara maksimal dan tepat, agar bisa saling mendukung. Feng shui ibarat seseorang yang akan menggunakan radio di suatu ruangan. Gelombang radio akan disesuaikan sehingga suara dari radio itu akan jernih dan gangguan suara/gelombang yang tidak berguna dikecilkan atau dinetralisir.

Energi tidak bisa kita lihat tapi bisa kita rasakan wujudnya. Contoh, mengapa manusia cenderung lebih romantis pada saat bulan purnama? Saat bulan purnama, air laut menjadi pasang. Ini terjadi saat energi gravitasi (energi bulan) bulan terhadap bumi sangat besar. Manusia, yang 60-70 persen dari tubuhnya terbuat dari air, akan merasa aman, nyaman saat bulan purnama, sehingga memberi dampak psikis. Dia bisa bersikap lebih ‘manis’ atau romantis.

***

Lalu, apakah salah jika kita memanfaatkan energi untuk meningkatkan kemakmuran manusia? Sewaktu kita berada di tepi laut pada malam hari, kita akan membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh. Apakah kita salah memanfaatkan energi dari api unggun demi kemakmuran kehidupan?

Begitu pula jika—katakanlah—ada 2 toko pakaian yang bersebelahan lokasi. Toko yang pertama menggunakan cahaya lampu terang, sedangkan toko yang kedua mempunyai lampu yang agak redup sehingga terkesan gelap atau remang-remang. Boleh dibilang pengunjung akan lebih tertarik untuk masuk ke toko yang pertama. Mengapa? Karena cahaya lampu memberikan energi yang dapat menggairahkan aktivitas manusia. Apakah itu juga tindakan yang salah?



Hanya saja jangan lantas berharap bahwa dengan mengaplikasikan feng shui seseorang dapat menjadi kaya. Yang benar, feng shui dapat meningkatkan ‘kemakmuran’ seseorang yang menggunakannya secara benar.

Pengertian ‘kemakmuran’ di sini bukan melulu berkaitan dengan kesehatan, jiwa yang tenang . dan tentram, hubungan keluarga dan percintaan yang harmonis, serta perkembangan pribadi yang signifikan.

Tingkat ‘kemakmuran’ itu sendiri berbeda-beda pada setiap orang, dan ini pada akhirnya kembali pada Tuhan YME. Anda tak bisa jadi konglomerat kalau ditakdirkan tak jadi konglomerat. Tapi jika kita diperbolehkanNya mendapat harta berlimpah, feng shui bisa membantu untuk mengoptimalkan potensi yang kita miliki.


Jadi, sekali lagi, sekalipun energi adalah kasat mata, feng shui bukanlah sesuatu yang mistis. Feng shui juga bukan agama dan tak ada hubungannya dengan agama. Karena feng shui hanyalah cara pengaturan energi lingkungan agar dapat mendukung energi manusia secara tepat.*** 

No comments:

Post a Comment